Sepuluh
Awatara Dewa Wisnu
1. Matsya (Ikan)
Dalam ajaran agama Hindu, Matsya adalah awatara
Wisnu yang berwujud ikan raksasa. Matsya muncul pada masa Satyayuga, pada masa
pemerintahan ra waDeRaja Satyabrata (lebih dikenal sebagai Maharaja Waiwaswata Manu),
putra Wiwaswan, dewa matahari.
Matsya turun ke dunia untuk memberitahu Maharaja Manu mengenai bencana air bah
yang akan melanda bumi. Ia memerintahkan Maharaja Manu untuk segera membuat
bahtera besar.
2. Kurma (Kura-kura)
Kurma adalah awatara (penjelmaan) kedua dewa
Wisnu yang berwujud kura-kura raksasa. Awatara ini muncul pada masa Satyayuga.
Menurut berbagai kitab Purana, Wisnu mengambil wujud seekor kura-kura (kurma)
dan mengapung di lautan susu (Kserasagara atau Kserarnawa). Di
dasar laut tersebut konon terdapat harta karun dan tirta amerta yang dapat
membuat peminumnya hidup abadi. Untuk mangaduk laut tersebut, mereka
membutuhkan alat dan sebuah gunung yang bernama Gunung Mandara Giri. Para Dewa
dan para Asura mengikat gunung tersebut dengan Naga Wasuki (Naga Basuki) dan
memutar gunung tersebut. Kurma menopang dasar gunung tersebut dengan
tempurungnya. Dewa Indra memegang puncak gunung tersebut agar tidak terangkat
ke atas. Setelah sekian lama tirta amerta berhasil didapat dan Dewa Wisnu
mengambil alih.
3. Waraha (Celeng)
Waraha adalah awatara (penjelmaan) ketiga dari
Dewa Wisnu yang berwujud babi hutan. Awatara ini muncul pada masa Satyayuga
(zaman kebenaran). Pada zaman Satyayuga (zaman kebenaran), ada seorang raksasa
bernama Hiranyaksa yang hendak menenggelamkan Pertiwi (planet bumi) ke dalam
"lautan kosmik," suatu tempat antah berantah di ruang angkasa.
Melihat dunia akan mengalami kiamat, Wisnu menjelma menjadi babi hutan yang
memiliki dua taring panjang mencuat dengan tujuan menopang bumi yang dijatuhkan
oleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan yang dilakukan Waraha tidak berlangsung
lancar karena dihadang oleh Hiranyaksa.
4. Narashima (Singa)
Narashima adalah awatara Wisnu yang turun ke dunia,
berwujud manusia dengan kepala singa, berkuku tajam seperti pedang, dan
memiliki banyak tangan yang memegang senjata. Narasinga merupakan simbol dewa
pelindung yang melindungi setiap pemuja Wisnu jika terancam bahaya.
5. Wamana (Manusia Cebol)
Wamana adalah awatara Wisnu yang kelima, turun pada
masa Tretayuga, sebagai putra Aditi dan Kasyapa, seorang Brahmana. Ia (Wisnu)
turun ke dunia guna menegakkan kebenaran dan memberi pelajaran kepada raja Bali
6. Ramaparasu (Ksatria Kapak)
Dikenal
sebagai awatara Wisnu yang keenam dan hidup pada zaman Tretayuga. Pada zaman
ini banyak kaum kesatria yang berperang satu sama lain sehingga menyebabkan
kekacauan di dunia. Maka, Wisnu sebagai dewa pemelihara alam semesta lahir ke
dunia sebagai seorang brahmana berwujud angker, yaitu Rama putra Jamadagni,
untuk menumpas para kesatria tersebut.
7.
Rama
Avatar
Rama
atau Ramacandra adalah seorang raja legendaris yang terkenal dari India yang
konon hidup pada zaman Tretayuga, keturunan Dinasti Surya atau Suryawangsa.
Wisnu menjelma menjadi Rama untuk menegakkan dharma serta menyelamatkan
orang-orang saleh.
8.
Kresna
Kresna adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat
Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan
mahkota yang dihiasi bulu merak. Ia dianggap sebagai manifestasi dari kebenaran
mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri, dan dalam tafsiran kitab-kitab yang
mengatasnamakan Wisnu atau Kresna. Selain itu ia dikenal pula sebagai tokoh
yang memberikan ajaran filosofis, dan umat Hindu meyakini Bhagawadgita
sebagai kitab yang memuat kotbah Kresna kepada Arjuna tentang ilmu rohani.
9. Buddha
Budha adalah perwujudan Awatara Wisnu yang
kesembilan dan di antara perwujudan awatara Wisnu awatara Budha adalah yang
sempurna di mana umat manusia diajarkan tentang dharma dan kebahagiaan yang
mutlak.
10 Kalki
Kalki (juga disalin sebagai Kalkin dan Kalaki)
adalah awatara kesepuluh dan awatara (inkarnasi) terakhir Dewa Wisnu Sang
pemelihara, yang akan datang pada akhir zaman Kaliyuga (zaman kegelapan dan
kehancuran). "Kalki" berarti “Penghancur kejahatan”, “Penghancur
kekacauan”, "Penghancur kegelapan", atau “Sang Pembasmi Kebodohan”.
Dalam bahasa Hindi, kalki avatar berarti “inkarnasi hari esok”.Kalki
memiliki pedang berkilat yang digunakan untuk memusnahkan kejahatan dan
menghancurkan iblis Kali, kemudian menegakkan kembali Dharma dan memulai zaman
yang baru.